Adalah dunia yang jauh dari hiruk pikuk serba instan. Bisa jadi para peneliti mengikuti jejak masyarakat dan warga awam untuk berbagi lewat twitter dan instagram. Bisa juga mereka senang kumpul-kumpul, makan-makan, dan foto-foto. Namun mereka akan tetap bersahaja dalam emngenukaan pendapat soal dunia profesional mereka.
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti workshop di Cambridge, Inggris. Bertemu dengan banyak peneliti dari berbagai belahan dunia. Ada yang meneliti tentang isu keamanan, sosial politik, ekonomi, fintech, isu kesehatan dan banyak isu lainnya.
Satu hal yang saya rasakan di tengah-tengah para peneliti tersebut adalah fokus mereka dalam hidup untuk mengabdi atas apa yang sudah mereka pilih. Mereka meneliti tentang sedikit hal secara mendalam. Dari dasar hingga melambung tinggi.
Lantas peranyaan saya adalah, apakah para peneliti dengan gelar PhD ini senang berbagi instagram dan twitter. Ternyata iya! namun bedanya mereka tak sesering “kita” dan jarang sekali bicara “opini”. Bisa jadi hal ini karena mereka sadar berargumentasi dan memberikan pendapat di internet itu menimbulkan banyak konsekuensi baik positif maupun negatif.
Bagaimana dengan anda?
Sudahkah anda berbagi tanpa dengan banyak mengeluarkan emosi?
salam,
MK